Pulang sekolah siang ini
hm, biasa aja sih. Suasana hatiku juga lagi stabil.
well, somehow, something popped and that thing was filling my entire mind along the road back home.
Berhenti di traffic light, di depanku ada sepeda motor.
Di kursi penumpang ada anak cewe SMA, ngga tau SMA mana.
Aku ngga sengaja merhatiin dia.
Sedetik, dua detik, pikiranku kosong. Cuma ngeliatin aja.
Trus aku liat dia noleh ke belakang - ke aku - trus ke samping.
Ada motor lagi yang berhenti.
Dia - si cewek itu - menggerak-gerakkan tangannya.
Oh, ternyata bahasa isyarat.
Dia berbicara dengan penumpang motor yang barusan berhenti.
Tangannya bergerak. Dan matanya berbicara.
Aku merhatiin mereka sampai lampu hijau nyala.
Aku melihat ekspresi perpisahan mereka.
Oh, jadi begitu yaa..
Hm, sebenernya biasa aja sih ya?
Itu juga bukan pengalaman pertamaku kok untuk ngeliat tuna wicara.
Tapi tadi aku mikir aja.
Banyak hal yang bisa disyukuri ya, apapun itu.
Berbicara menurutku bukan sesuatu yang istimewa.
Bisa mengeluarkan suaraku sendiri, bisa tertawa keras, bisa menyanyi, bisa mengungkapkan kata kata, hm itu sangat biasa.
Setelah melihat cewek tadi,
wah, aku khilaf ternyata.
Sesuatu yang aku anggap kecil, ternyata luarbiasa, sangat luarbiasa.
Aku nggak bisa membayangkan tiba-tiba Allah mengambil suaraku, aku nggak bisa berbicara. Aku harus berbicara dengan tanganku, dengan binar mataku, bukan dengan mulutku.
Alhamdulillah, aku normal.
Bisa berbicara itu anugerah.
Anugerah yang harus disyukuri dan diperlakukan dengan baik.
Padahal yaa, jujur aja.
Dengan mudahnya mulut ini mengeluarkan kata-kata tak sopan.
Dengan enaknya mulut ini membicarakan hal-hal yang tak pantas.
Dengan nyamannya mulut ini memaki orang, mengejek teman, menghina guru, menyakiti sesama makhluk Tuhan.
Pantaskah anugerah ini digunakan untuk hal-hal seperti itu?
Refleksi. Allah menyampaikan banyak pesan untuk kita melalui banyak hal, dari yang tampak remeh hingga yang benar-benar besar.
Tinggal darimana kita mau melihat, dari sisi mana kita berpikir.
Refleksi. Menjadi lebih baik itu harus.