Wednesday, August 24, 2011

sacrifices

Diri manusia itu satu, selalu dan selamanya hanya ada satu. Nggak bisa dibagi-bagi, apalagi dipotong-potong.
Karena itulah, manusia harus bisa membuat pilihan dan berprioritas.

Kadang, di satu waktu, kita ingin mengambil banyak kesempatan. Bahkan sering bukan hanya ingin, tapi malah harus ada di beberapa urusan dalam waktu yang sama. Bingung nggak tuh?

~~~~~~~

Aku lagi sering-seringnya nih bentrok urusan satu dengan yang lain. Bentrok urusan Paskib, OSIS, kelas, temen main, les, semuanya deh. Well, dari dulu sebenernya. Dulu itu kapan aja aku sampe lupa, saking dulunya -_-
Makan ati bangeeeet kadang. Pengen banget ikut yang itu, tapi aku harus ada di sini, mengurus yang ini. Kalo aku maksa ikut yang itu, aku salah.

~~~~~~~

Aku suka semua bagian komunitasku di sekolah, suka banget malah.

Aku bahagiaaaaa banget aku punya Scoupy--kelasku yang jauh lebih keren dari yang dulu aku kira.
Kelas X-ku dulu, Kremes X-7 juga asiiik! :')

Aku suka banget sama kehidupan diluar akademik-ku, ya organisasiku.
Aku cinta Paskibra, dan cintaa banget sama angkatanku, Dear XIX :)
Aku seneng kerja di OSIS, bener-bener worth to learn dan kerja keras lah di OSIS
Aku seneng juga tergabung di Debate Clan tempat yang asik untuk mikir dan bertarung!
Aku suka banget grup kolaborasiku, Fusion Soul!
Aku juga sangat bahagia tergabung di komunitas persahabatan yang fleksibel, warna-warni, dan fun seperti Kita Teman Bermain


Intinya, Alhamdulillaaahi rabbil 'alamiiiiin, aku SAYANG banget sama semua bagian kehidupan SMA-ku sekarang. The best banget lah! Hampir tiga tahun di SMA ini terlewati dengan kisah yang nggak pernah aku kira bakal ada aku di potongan cerita seperti itu :')

~~~~~~~~

back to topic,
Karena berbagai alasan, aku sering harus mengorbankan salah satu dari hal-hal yang aku sukai itu, atau salah dua, bahkan lebih, untuk bisa mengerjakan tugasku dan tanggung jawabku.

Yang paling sering aku korbanin adalah kelasku, sedih banget T.T
aku sering jadi yang sibuk sendiri, akhirnya ninggalin kelas ngurusin ina-inu di luar kelas. Akibatnya aku kehilangan banyak momen dengan mereka, teman terdekat untuk jungkir-balik sampe lulus bahkan sampe dapet perguruan tinggi nanti -- ya temen-temen kelasku. Momen-momen yang aku rasa cukup berharga untuk manis-manisnya kisah SMA
Sedih banget, kadang aku pengeen banget break sebentar di organisasi dan bener-bener bersama kelasku -- means yes, mengorbankan yang  lain untuk bisa bareng Scoupy-- tapi seringnya, aku nggak bisa.
-----Mau gimanapun, tanggung jawab tetep tanggung jawab, beda posisinya sama hasrat hati buat seneng-seneng. 

Sering juga ngorbanin Paskib untuk ngerjain tugas-tugas insidental dan mendesak di OSIS, konsekuensiku jadi pengurus harian OSIS. Nggak enak banget ninggalin Paskib, soalnya sumber dayanya dikit, dan mirisnya yang aktif di angkatanku lebih dikit lagi. Maaaf Muiz, Ines, Malyda, semuanyaaa >,<

Seperti besok, errr~ hari ini lebih tepatnya.
Hari ini, 24 Agustus 2011, I do wish I could cut myself into 3 fragments of Nadhila, so I could go to the places where I would like to be with the people I'd love to hang with, without sacrificing anything and anyone. Enough sacrifices!

Kita Teman Bermain mau buka puasa bareng di panti asuhan, yang sudah kita survei sendiri tempatnya, kita kumpulkan sendiri dana dan segala macemnya. Oh my Holy Allaah, pengen banget ikut kegiatan sepositif ini >,<
Trus tiba-tiba kemaren Shinta bilang mau ada buber Scoupy di rumahnya, ya untuk anak-anak yang aktif ngurus kelas aja. Dia bertanya, "Kamu bisa nggak, Nad?"
Apa jawabanku?

"Aduh maaaf, besok aku muker dan lpj Paskib, sorenya juga buka bareng Paskib di sekolah" >,<

Ya, hari ini, 24 Agustus 2011, udah di-plot sejak jauh-jauh hari, kalo ini bakal jadi hari Musyawarah Kerja Paskibra, di mana angkatan yang sedang menjabat, yaitu angkatanku diminta pertanggungjawaban selama menjabat oleh seluruh anggota Paskibra (yang masih di sekolah dan yang sudah jadi alumni), dan di mana Paskibra membahas hal-hal penting yang harus diputuskan oleh forum tertinggi kami, seperti AD/ART dan pemilihan ketua baru.
Sekalian setelah rangkaian Muker bagian I ini, adik-adik calon Angkatan XXI juga ngadain buka bersama dan makrab Paskibra. Intinya, satu hari ini bakal full buat Paskib.

I do love to be with Paskib, apalagi ini udah masa-masa akhir kepengurusan kami. Setelah lpj, ya bisa dibilang tanggung jawab kami hampir tuntas di Paskib. Acara ini penting banget, karna aku harus bertanggung jawab juga di acara ini. Apalagi acara ini udah di-plot dari dulu, ibaratnya tanggal ini udah di-booking duluan lah sama Paskib.
Harusnya, keinginan untuk ikut yang lain itu out of question, karena udah jelas dimana komitmenku seharusnya berada.
So I said,
"Oh tanggal 24 ya jadinya? Yaudah aku ngga ikut aja ngga papa, hehe" ke temen-temen Kita Teman Bermain
"Maaf ya, aku harus ikut nih muker besok" ke teman-teman Scoupy.

~~~~

Eventhough at times we do wish to follow our own desires, to simply ignore another X Y Z factors that is signed to us by a kind of binding contract, at the end it is us who has to make the decision.
Yes, it is you yourself. It is me myself who will take the choice.

Nggak bisa dan nggak boleh egois ngikutin keinginan pribadi, itu moralnya yang diajarin secara teori ke kita, kan? Meskipun pada kenyataannya kadang sulit, tapi yang seperti itu yang bener. Makanya aku berusaha profesional dan belajar menempatkan diri, sadar tanggung jawab.

Nggak boleh asal-asalan, seenak perut seseneng hati sendiri, karna lihat, aku terikat dan punya ikatan. Faktanya, aku sendiri yang membuat ikatan itu. Nggak ada alasan untuk mangkir. Aku salah kalo aku mangkir.
Dan aku nggak mau salah kalo aku tau apa yang bener.

Meskipun aku harus mengorbankan hal-hal lain yang aku sukai, yang kadang rasanya berat untuk ditinggalkan demi tanggung jawab yang pasti lebih melelahkan, tapi prinsip harus tetep dipegang, komitmen dan tanggung jawab harus tetep dilaksanakan.
Ya, kan? Bener, kan?

Di proses semacam ini aku -- dan aku yakin, temen-temen yang juga serius berkiprah di organisasi sekolahnya -- belajar banyak hal. Sangat banyak hal yang nggak bisa dipelajari dimanapun kecuali terlibat langsung.

Dengan tetek bengek urusan organisasi seperti ini aku membangun pondasiku sendiri, untuk hari ini, kelak, dan seterusnya, untuk bisa jadi orang yang bener dan nggak asal-asalan. Agar Insya Allah nggak  jadi seperti mereka di panggung kekuasaan negeri yang nggak punya malu, nggak punya nyali, entah dimana martabat dan harga dirinya, sudah lenyap tanggung jawabnya, dan nggak punya semangat berkorban buat bangsanya. Go and eat your hell!

Jelas, di proses semacam ini aku nggak dan nggak akan bisa ngandalin diriku sendiri.
Untungnya, temen-temenku luar biasa mendukungnya untuk bisa ngejalanin ini semua, Alhamdulillaaahi rabbil 'alamiiin...
Satu hal ini yang melancarkan banyak urusan: understanding.

Makasih banget buat Scoupy, karna mereka ngerti kesibukanku. Nggak rempong, nggak banyak sengek sama sekali. Kalo aku ketinggalan pelajaran, mereka mau membantu. "Semangat ya, Nad"-nya juga terimakasih banget, mydear Scoupy! :)

Makasiih banget banget buat temen-temen Paskib yang juga sangat mengerti keadaanku yang ngedobel di OSIS. Ketuaku si Muiz juga pengertian banget, aku jadi bisa bergerak lebih fleksibel. Ines sama Malyda juga keren karna duetnya mereka jadi sokongan energi banget buat Paskib, dan juga sangat mengerti aku.
Tau rasa nyamannya untuk bersandar ke dinding yang bersih dan kuat dalam suasana sejuk? Rasa seperti itu yang aku rasain di Paskib :)

Rasanya enak kalo bisa saling mengerti dan saling mendukung dalam kebaikan seperti ini. Terima kasih :)

Makasih-makasih-makasih-makasih buat semuanya, buat SMANSA, atas segalanya yang priceless, yang bahkan belum cukup aku tuangin di post sepanjang ini, hehe *sorry, dear Reader, ini panjang banget yah :D

~~~~~~~~~~~~


Kadang, di satu waktu, kita ingin mengambil banyak kesempatan. Bahkan sering bukan hanya ingin, tapi harus ada di beberapa urusan dalam waktu yang sama.

Well, ya emang gitu, kan?
Lagi lagi, Life is all about choices.
Saat ini, besok, daaaan seterusnya selama kita hidup, kita akan dihadapkan dengan pilihan-pilihan. Itu pasti.
Tinggal gimana caranya kita menempatkan diri, mengatur prioritas, dan mengelola perasaan, bukan begitu?

Be proffesional, dan ikhlas :)
It is not going to be very easy, but at least we can always try and learn.

1 comment:

  1. Woro Essy AyuningtyasAugust 24, 2011 at 4:48 AM

    lagi baca baca tentang paskib, eeeeh nyasar kesini
    haha
    nemu juga blognya mba nadh..
    hari ini, 24 agustus, semuanya berjuang demi kebaikan dan kemajuan paskib ko' mba
    emang harus ngorbanin ini itu
    yang tadinya perlu pertimbangan jadi ikhlas abis baca artikel ini.. =D
    makasih mba nadh
    dan kebetulan aku baca diwaktu yang tepat =)
    semangat ya mbaa.. semangat!!

    ReplyDelete

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.