Sekolahku, SMA N 1 Purwokerto punya banyak organisasi siswa, salah satunya Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibra, dan sering disingkat lagi jadi Paskib. Tanpa aku sadar, aku jatuh cinta dengan organisasi ini.
Masa peralihanku diawali di Masa Orientasi Siswa di SMANSA. Di MOS itulah aku kenal sebuah organisasi Paskibra untuk pertama kalinya. Kesanku: KEREN! Aku liat extra-show dari Paskib yang nampilin semacam variasi PBB. Keren banget! Aku emang suka sama hal-hal yang berkaitan tentang Paskibra sejak kecil karna rutin nonton Pengibaran Bendera 17 Agustus di tv tiap taun. Tapi sebenernya waktu itu aku masih biasa aja ke Paskib, belum ada niat macem macem. Kenapa? Karna organisasi n ekskul lain di SMANSA juga keren keren pas extra-show, jadi aku melihat keseluruhannya secara umum "baik", ga ada minat yang sangat menonjol gitu.
ketika rangkaian kegiatan Masa Orientasi Siswa selesai, aku mulai menjalani kehidupan SMA-ku. Masih penyesuaian, iya. Aku pikir aku termasuk easy-adapting ones, ternyata aku butuh waktu yang agak lama untuk menyesuaikan diri di kehidupan baruku. Aku dateng ke sekolah tiap hari, ikut pelajaran dengan baik dan antusias, creating good image ke guru-guru, kenalan sama banyak temen baru, tapi harus aku bilang kalo hidupku hampa. Ada masa masa aku males sekolah, which is something I never felt all my life! Aku selalu suka sekolah sejak aku kenal apa itu sekolah. tapi waktu itu aku jadi nggak tertarik sama sekolah. Kenapa? Karna hidupku hampa. Sekolah nggak menarik lagi.
Aku bertahan. Aku emang belum dapet ritme di lingkungan baruku, tapi aku bertekad kalo aku harus dapet ritmenya. Aku pasti bisa menyesuaikan diri di sekolah favorit ini.
Terus aku ikut Lomba Baris berbaris tahunan untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Aku memilih ikut barisan OSIS, karna aku emang niat jadi pengurus OSIS sejak SMP. Sejak saat itulah aku makin kenal sama yang namanya Paskibra, karna kaka kaka dari Paskibra Angkatan XVIII-lah yang melatih tim PBB OSIS SMANSA. Dari tim PBB itu aku kenal makin banyak temen yang menarik. Setelah itu ada perekrutan anak kelas X yang minat jadi PASPARA, Pasukan Upacara, untuk menyukseskan Pengibaran Bendera 17 Agustus di SMANSA. Aku minat dong, aku mengajukan diri untuk bergabung. Oke singkatnya, akhirnya aku bener-bener tergabung dalam Paspara, dan dapet tugas jadi Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945.
Kaka kaka pelatih dari Paskib, dengan cara-cara mereka, berhasil bikin kami PASPARA jadi kompak, merasa saling memiliki, sayang satu sama lain bahkan, dan ngerasa bener-bener jadi keluarga. Pokoknya ikatan kami Paspara itu keren, solid, dan kami bangga punya keluarga di Paspara. Dan sejak jadi Paspara, aku punya niat: aku pengen masuk Paskibra SMANSA!
Saat aku terikat sama Paspara, aku mulai ngerasain feel jadi anak SMA. Ngerasain feel pake seragam putih-abu abu favoritku, ngerasain feelnya waktu ngobrol bareng temen, mulai ketawa ketawa, dan mulai benar-benar hidup di kehidupan baruku - hidupku nggak hampa lagi.
Aku yakin banget tentang satu hal waktu itu : aku cinta temen-temenku di Paspara, mereka keluarga pertamaku di kehidupan SMA yang bener-bener asing, aku ngerasa bisa menyatu jadi 1 bagian utuh dengan mereka, aku ngerasa punya "somewhere I belong" di SMANSA, aku nggak mau pisah dari mereka, walaupun tugas Paspara kita udah selesai.
Ternyata perasaan itu dirasakan juga oleh temen temen Paspara. So, sebagian besar Paspara ngelanjutin untuk gabung di organisasi Paskibra.
Niat awalku gabung di Paskibra itu sebenernya karna aku cinta Indonesia. Aku pengen melakukan sesuatu buat Indonesia. Aku percaya Paskibra bisa membantuku mengembangkan ketrampilan ketrampilan yang aku butuhkan untuk mewujudkan niat dharma baktiku untuk Indonesia. Karena aku masih SMA, aku belum bisa melakukan banyak hal buat Indonesia. Aku harap dengan gabung di Paskibra, setidaknya bisa menunjukkan upaya bela negaraku, meskipun mungkin belum ada artinya. Nah, waktu keluarga Pasparaku mau gabung di Paskib juga, wah niatku makin mantap gabung di Paskibra.
Makin lama aku kenal Paskibra, mempelajari, melakukan, dan mencintai adat dan tradisi Paskibra, mulai menyelami makin dalam lagi di Paskibra, mengenali sosok kakak-kakak dari Paskibra yang admirable and inspirable indeed, melihat dan merasakan dengan jelas ikatan keluarga di Paskibra -- aku makin kenal dan rasa cinta ke Paskibra mulai berakar kemudian tumbuh subur tanpa aku sadari.
So, dari cerita panjang lebar dan nggak pentingku, bisa ditarik kesimpulan. Tak kenal maka tak sayang, bener banget itu. Berawal dari kenal Paspara, cinta Paspara terus jadi kenal Paskibra dan cinta Paskibra.
Banyak hal-hal yang aku suka di kehidupan SMA-ku, banyak kegiatan yang aku ikuti di kehidupan SMA-ku yang secara umum "lebih jelas manfaatnya" daripada Paskibra. Tapi aku nggak pernah nyesel gabung di Paskibra, jadi keluarga besar Paskibra.
Kenapa? Another simple reason: Karena aku kenal dan paham Paskibra, dan karena sebagian jiwaku, diriku, dan hidupku ada di Paskibra.
Anata ga daisuki, Paskibra!
I love you, Paskibra. Dimana pun, sampai kapan pun, Paskibra bakal tetep memegang peranan penting di perjalanan hidupku. Karena aku menjadi aku yang sekarang salah satunya karna tempaanmu, Paskibra.
KRIDANING TARUNA MANGGALANING NAGARI!
PASKIBRA SMANSA JAYA!
No comments:
Post a Comment
comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.