Thursday, July 22, 2010

Awesome, indeed

“Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru”
“Semua baktimu akan terukir didalam hatiku. Sebagai prasasti trimakasihku tuk pengabdianmu”

Hei, ketika seseorang bangga akan profesinya sebagai guru, menurutku beliau luarbiasa.
Bangga ketika bisa berguna untuk orang lain, itu sah dan wajar. Karena memang jadi guru itu pilihan – untuk mengajar dan mendidik siswa, membagi ilmu, membaktikan diri dan kemampuan – itu semua pilihan yang membuat guru menjadi sosok yang mulia. Itu menurutku.



Terlalu positifkah pandanganku tentang guru? Ah enggak. Memang beliau yang digugu dan ditiru, yang patut diteladani. Guru itu manusia, iya. Beliau punya kekurangan, iya. Tapi selama kita bisa mencari dan melihat lalu memetik kebaikan di sosoknya, semua guru pasti bisa jadi guru baik. Karena ingat, manusia pasti punya kekurangan, dan bersamaan dengan itu manusia juga pasti punya kelebihan. So, every teacher is a good role model as long as we want to believe in their own capability.

Masuk ke kelas 11, tingkat kesulitan pelajaran meningkat, guru yang baru akan dikenal dengan beragam karakter. Pernah denger kanan-kiri depan-belakang tentang guru A, guru B, guru C, dst.
Kata kakak-kakak, guru A ngga enak ngajarnya, pelit nilai, blah-blah-blah.
Guru B katanya suaranya lirih, ngga pernah didengerin di kelas dan ngga gampang marah, jadi santai aja. Guru C katanya galak so jangan macem-macem. 

"Heeey, ternyata guru A enak kok ngajarnya, emang kadang hal-hal ngga penting dianggap penting oleh beliau, tapi ternyata melakukan apa yang beliau suruh bermanfaat juga kok, malah memperlancar proses understanding dari materi itu sendiri."

"Oooooh, ternyata guru B sebenernya BT banget kalo kita ribut tapi emang beliau sabar banget, aduh jadi ngga kepenak, padahal mudeng kok kalo mau ndengerin bener-bener, so ngga ada salahnya kan niat dan berusaha ndengerin penjelasan beliau?"


"Waah, guru C baik banget kok, asal kita sopan dan jelas dalam berkomunikasi, beliau pasti ngerti.

Nah nah nah nah…

Jujur aja, aku banyak bertanya sama kakak kelas, nanya tentang gaya guru ini itu, dan dengan itu aku jadi punya bayangan gimana teknik beliau beliau itu. Image baik dan buruk tentang guru-guru itu sudah terbentuk di kepalaku. Guru yang katanya baik, yaa kebanyakan emang beneran baik dan top lah…  Eh eh tapi ternyata, guru yang katanya ngga enakeun ngajarnya, ternyata selama pelajaran beliau aku menggarisbawahi banyak kalimat-kalimatnya yang meaningful dan bener-bener bisa di-quote deh, dan aku jadi kagum sama beliau yang dibilang ngga bagus oleh banyak orang itu.…


“Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa”

So, the point is, salah satu hal yang aku pelajari di awal taun ajaran ini adalah…
Guru-guru – mereka hanya manusia biasa yang pasti punya keunggulan dan kekurangan mereka sendiri. Nggak ada yang sempurna dan bener-bener bisa sesuai sama keinginan kita, karena beliau manusia yang punya jiwa dan pikiran sendiri yang ngga semuanya bisa nyesuain sama harapan kita. Tapi esensi beliau sebagai guru, yang memilih untuk membaktikan kemampuan sebagai tenaga pendidik yang digugu dan ditiru, yang jelas sudah mengalami lebih banyak asam asin garam kehidupan, mereka harus dihormati dan dihargai. Pasti ada sisi baik dari siapapun yang bisa diambil dan bermanfaat, itu pasti. 
So, aku belajar untuk nggak serta merta men-judge seseorang hanya dengan bekal kata dia atau kata mereka. Aku belajar untuk nggak memandang seseorang sebelah mata, karena ketika satu mata kita tertutup untuk melihat sekitar kita, berkurang pula kebaikan yang bisa kita peroleh melalui mata itu, rugi dong jelas.

Dan satu lagi..

Karena keburukan dan kebaikan nggak akan pernah sendirian.

Karena kebaikan ada karena ada keburukan, keburukan ada bersamaan dengan adanya kebaikan. Tinggal bagaimana kita mau berusaha melihat, dan meraup hikmah-hikmah-Nya di semesta ini..

YOU ARE AWESOME, TEACHERS!


dedicated for all Indonesian teachers who are really whole-heartedly devoting their self for the sake of better education, for Indonesia.

No comments:

Post a Comment

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.