Tuesday, December 28, 2010

Habibie-Ainun

Hari itu, Kamis 2 Desember 2010, lihat halaman depan Kompas, dan tertarik dengan 1 judul artikel: Romansa Habibie-Ainun, Romeo dan Juliet-kah itu? ternyata isinya tentang buku ini, Dear Reader.


Liburan ini akhirnya aku beli dan baca buku ini, saking penasarannya setelah baca artikel Kompas itu. Intinya buku ini berisi tentang memoar Habibie tentang istrinya, dipadu dengan penggalan episode-episode kehidupan mereka. Sangat inspiratif, dan ya, menyuguhkan romantisme cinta dewasa, yang matang dan tidak kekanak-kanakan.

Diceritakan bagaimana mereka bertemu, bagaimana mereka merasa ada "connection" hanya dengan tatapan mata dan senyuman, dan akhirnya menikah. Bagaimana jungkir baliknya kehidupan mereka di Jerman, mimpi-mimpi, dan pemikiran mereka. Nggak melulu menceritakan manisnya cinta dan mudahnya hidup kok. Menurutku isi buku ini realistis, meskipun di beberapa bagian ada deskripsi yang berlebihan. Wajarlah, ikatan cinta dan batin mereka hebat, Dear Reader, sungguh mengagumkan.


"Setibanya di depan pintu Ainun membukanya dan memandang mata saya dengan senyuman yang selalu saya rindukan"


"Engkau telah menjadiikan Ainun dan saya manunggal jiwa, roh, bathin dan hati nurani melekat pada diri kami sepanjang masa di manapun kami berada"

Oke aku nggak akan cerita banyak tentang buku itu. I just wanna share what point I got most from the book.
Apakah?

Ternyata bener, dibalik pria hebat ada wanita luarbiasa.
Percaya.


Habibie itu hebat dengan segala anugerah kecerdasannya, budi pekertinya, rasa cinta tanah airnya, dan mental perjuangannya. Beliau itu hebat. Tapi yang membuatnya gemilang bukan hanya dirinya sendiri, karna beliau tidak sendiri. Ada dukungan yang tulus dan ikhlas dari wanita yang pengabdiannya luar biasa untuk suaminya, keluarganya, masyarakat dan bangsanya.

Almarhumah dr.Hasri Ainun Habibie itu luar biasa, sungguh. Dedikasinya, pengorbanannya, kemandiriannya, dan pengabdiannya hebat. Beliau itu contoh wanita yang pengertian, supportif, ideal dan bisa mengimbangi suaminya. 
Knowing this, no wonder Habibie has become a very great man. It does make sense, since an amazing wife was there for him, all the time.

Buatku beliau inspiratif banget. Bisa nggak yaa aku berbakti sedemikian ikhlasnya kepada dia yang Tuhan pilihkan untukku kelak? Kepada dia yang potongan rusuknya ada padaku. Wallahu'alam deh... :)

Ibu, semoga Allah memberikan tempat terbaik yang terindah buat Ibu, di sisi-Nya. Amiiin.

No comments:

Post a Comment

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.