Tuesday, December 07, 2010

inquietude and perplexed

this is not going to be a nice post, Dear Reader..
I warn you this is my own silly minds and don't bother to continue on reading.
I simply need a place to throw some pieces of my mind out, since I guess I need more free space right now.
I suggest you to jump out right now, Dear Reader, trust me.

-----

Nadhila, Nadhila hari ini mungkin hari biasa. Tapi aku tau hari ini luarbiasa berat buatmu, ya kan?
Tanggung jawab, tugas, kepercayaan, pilihan, prioritas, kesanggupan, kekuatan, keikhlasan--- itu isi kepalamu sekarang kan?
Nadhila is in a complete quandary, inquietude, perplexed, and lost in direction.
Nadhila, yang kuat Nadh...
minta tolong Dia Yang Maha Perkasa, Nadh.. jangan lepasin Dia..

Tugas-tugas sekolah yang numpuk itu, yang kamu tunda-tunda itu... iya Nadh, iya..
Sidang MPK, keuangan, anggaran, kesiapan mental, semuanya due on tomorrow.. iya Nadh, iya...
Persiapan lomba di Bakrie, sekarang udah H-2, yang ternyata ngga semulus yang kita rencanakan, yang ternyata banyak aral dan hambatan, iya Nadhila..
Ulangan-ulangan susulan yang masih banyak itu, yang waktunya sekarang mepet untuk nyelesain semuanya,
iya Nadh...
Pikiranmu yang terbagi, yang terpecah, yang bahkan untuk menentukan 1 titik fokus pun sulitnya bukan main, iyaa Nadhila sayang, iya..
Pilihan pilihan yang sekarang mencekikmu, membelenggumu, menyeretmu masuk ke dalam lubang yang menghampakan ini, yang membuatmu sesak bukan kepalang, yang membuatmu tak berdaya ini... Demi Allah Nadhila, yang kuat Nadh...

Aku tulis ini semua ke dalam lembar ini, bukan untuk apa-apa.
Ini episode hidup, Nadh, ini sepenggal kisah yang harus kamu inget terus.

bahwa ngga ada hidup yang mudah, ngga ada perjuangan yang ringan
selalu ada tantangan, hambatan, masalah, gencatan, desakan, semua yang kamu hadapi sekarang ini Nadh, itu semua bagian dari hidup...
suatu saat kamu ingin diam dulu, diam dulu aja, nggak papa
bahkan menangislah jika perlu
berteriaklah jika harus
tertawalah untuk dirimu sendiri
beremosilah dalam hidup ini...

"to be honest, this is very hard for me. tormenting. devastating.
saking banyaknya yang harus diurus dan diselesaikan, aku ngga tau harus mulai dari mana, menyelesaikan yang mana dulu, memprioritaskan yang mana dulu
aku harus gimana??
enak banget ya ngomong kuatlah kuatlah, tapi ngga semudah itu ngejalaninnya, Nadh..
pusing. stress. kelabakan. takut. cemas. gelisah. bingung. semuaanya jadi 1, Nadh
whom I should lean on? 
aku butuh kekuatan, butuh tambahan waktu, butuh energi, butuh keluasan hati untuk sabar dan butuh ketenangan pikiran supaya bisa nyeselain ini semua
tapi aku manusia biasa, aku punya keterbatasan, Nadh..
aku harus gimana?
kadang aku ingin bilang aku nggak kuat, aku nggak kuat, tolong ambil beban ini
tapi aku tau ini semua pilihanku sendiri, ya kepadakulah ini semua kembali.
aku ngga mau kalah dan dikalahkan emosiku sendiri
tapi sekali lagi, nggak semudah itu, Nadhila..."

ketika hasrat hati, kewajiban diri, dan kepercayaan yang diemban ternyata membawamu ke keadaan seperti ini, lalu bagaimana?
hadapi, Sayang, hadapi...
kuatlah, ikhlaslah, bersabarlah
yang sabar, tenang....
tenanglah Nadh, tenang...
jangan lepaskan pedoman, junjung Dia Yang Maha Agung
kamu nggak akan bisa bertahan sendirian

ingat kata Dia, setelah kesulitan pasti ada kemudahan..
ingat bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan

maka bertahanlah, Nadhila, bertahan..
kuatkan pendirian, hadapi semua yang menghadang
dewasalah.. hidupilah hidup ini, hidup yang luarbiasa ini

Nadhila, jangan putus asa, jangan putus harapan, jangan putus doa...
pasti Dia Yang Maha Pengasih menyimpan sesuatu dibalik ini semua

-----

suatu saat, Nadh
kalo kamu berada di saat saat sulit lagi seperti  ini, atau bahkan lebih sulit daripada ini
aku mau kamu inget, Nadh
bahwa kamu nggak sendirian.

bersemangatlah,  Nadhila Atsari!

dari Nadhila untuk Nadhila

4 comments:

  1. Nadhila, Nadhila..

    Si ketek dalam guci tanah liat, kamu memang gak sendirian. Brothers and sisters are as close as hands and feet (Vietnamese Proverb). Kenapa tadi tidak bilang di rumah? Mintalah bantuan. Kami ada. Selalu.

    Sesak ya? Aku tahu, Abam mengerti. Bapak paham rasanya. Ibu jelas menghadapinya, walau mungkin tidak mengatakannya. Bagilah. Kami bantu sebisa kami.

    Nadhila, kamu kuat. 127%. Tapi bila jumlah itu tidak cukup, masih ada Dia-Yang-Lebih-Dekat-Dari-Urat-Lehermu. Niatkan untuk-Nya. Mintalah pada-Nya. Apapun. Pasti diberi.

    Sebelumnya, kita lafalkan bersama. Bismillahirrahmanirrahim..

    ReplyDelete
  2. We're all in this together nadh. Maybe my burden is not as harsh as yours, but i'm currently struggling on that too. Let's finish the MPK court and give our best in BAKRIE no matter what. Afterwards, if u need any help with your task or anything, i'll try to do anythng i can to help *that's if i'm finished with my own task* :)

    ReplyDelete
  3. mba ais , gina... makasih banyak yaa..

    thank you very much!
    no word can express my deep thanks to you :)

    ReplyDelete

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.