Saturday, July 23, 2011

menjadi kaya

hiyaaa, I know it is late already, dan karena segala rangkaian proses yang melelahkan ini, seharusnya aku tidur sekarang. 


but wait. I have things to write. Dari dulu udah punya banyaaaak banget yang pengen di-share di sini, tapi tapi tapi..... ya, terlalu banyak tapi hingga akhirnya nggak jadi nulis, akhirnya males, akhirnya belum aku post deh. 
aku memang penulis amatir, yang menulis hanya ketika mood -- dan parahnya mood itu cepet-banget-ilang hahaha #parahh~
Oke, langsung capcus to the point aja yoook :D


Jadi, Dear Reader, for your information, tomorrow is my BIG DAY -- not exactly my, it is our SMANSA's big event that is going to be held tomorrow.


yeaa, SMANSA FAIR!


Minggu pertama masuk sekolah -- well sejak liburan sebenernya -- aku dan temen-temen OSISku udah sibuk untuk MOS tanggal 11-13 Juli. MOS keliatannya simpel, tapi perencanaannya luarbiassa lho Dear Reader, sangat melelahkan in fact.
Lalu without having any space to breath, langsung menghadapi SMANSA Fair which is due on 23 July, yaitu besok! Lihat betapa mepetnya waktu kita? Padahal, SF ini seharusnya jadi proker terbesar OSIS sekolahku lho, karena event-nya paling besar, dibuka untuk umum, dan prestisius gitu deh.


Bukan hanya SMANSA Fair yang bikin hari-hariku sibuk tanpa henti sejak liburan. 


KOLABORASI SMANSA! 


Kolaborasi ini udah jadi semacam ikon-nya SMANSA, yang SMANSA bangeet, dan *setauku* jarang yang punya sebesar kita di Jawa Tengah ini khususnya. Taun ini, kolaborasi kami akan memadukan musik dan dance modern, tradisional, dan barongsai! Semuanya oleh siswa, oleh SMANSA :)



oke, skip cerita ini. I'll find another chance to write about this kolaborasi, karna butuh post sendiri untuk ini.


so, what's the point nih? menjadi kaya?


iya. menjadi kaya.
aku sadar ini waktu tadi denger kata-kata pelatih kolaborasiku. 
Intinya, menjadi bagian Kolaborasi yang 1-1nya di Purwokerto, mungkin juga 1-1nya di Jawa Tengah untuk ukuran sebesar 76 personil tim seperti tim kami, adalah kesempatan yang langka, yang nggak semua orang bisa turut ambil bagian, yang nggak semua orang bisa ikut jadi anggota tim. Kami harus bersyukur. Alhamdulillaaah...


Nah, setelah denger itu, aku sadar. How shame I was because of my complaints, groans, and egoistic concerns.


Kalo aku pikir-pikir apa aja yang bikin aku sibuk sejak liburan sampe sekarang, ya dari nggak liburan karna jadi panitia, nggak ikut pelajaran waktu MOS, berkali-kali keluar kelas untuk ngurus SF yang akibatnya aku ketinggalan pelajaran, termasuk dimarahin guru karna nggak pernah ikut pelajaran, tadi pagi ikut pelajaran rasanya bingung banget karna ketinggalan, kehabisan tenaga karna dari pagi sampe malem di sekolah untuk ngurus SF dan latian kolab, sampe rumah udah tinggal capenya jadi nggak sempet ngejer ketinggalan, belajar di kelas pun ngantuk karna kecapean.


HEY aku kelas DUABELAS sekarang! Seharusnya aku udah mulai tobat, insyaf dan lebih fokus belajar, harusnya udah mulai berhenti ngurus yang aneh-aneh gitu kan >,<


Tapi, dibalik semua itu, ternyata aku menjadi makin kaya.


Segala lelahku, capekku, kerja kerasku di organisasiku, jungkir balikku untuk prestasi belajarku
Segala masalah yang aku hadapi, segala tantangan, pengambilan keputusan atas pilihan yang ada,
Segala bingungku di kelas, cengep-cengepku untuk memenuhi semua tanggung jawab sebisaku, 
Semuanya itu jadi pengalaman buatku, yang aku peroleh karena I do something.


Semua pelajaran itu nggak ada di kelas, dan nggak akan diajarin oleh siapapun kecuali oleh pengalaman itu sendiri.


Mayoritas orang bisa belajar di kelas, ya belajar yang bisa dipelajari di kelas.
Tapi nggak banyak yang bisa dan mau belajar diluar itu. 


Aku dapet dua-duanya. Aku dapet kesempatan untuk belajar di kelas dan di organisasiku.
Aku diberi kekuatan untuk ikut dua-duanya, kesehatan untuk aktif di bidang yang aku suka, kesempatan untuk memperluas cakrawala dan belajar, belajar, dan terus belajar di dunia nyata ini.


Memang capek, banget malah. Memang butuh kerja keras, ekstra keras kadang-kadang
tapi apa yang aku dapet memang sebanding dengan apa yang aku lakuin.
Semua yang rasanya negatif, ternyata selalu punya manfaat, punya nilai yang menguntungkan.
Itu semualah yang membuat aku, temen-temenku yang juga jungkir balik untuk ini semua, menjadi lebih kaya dengan nilai kami sendiri.


Do more, sacrifice more, gain more itu benar, sekali lagi benar.
Jadi, nggak perlulah ngeluh-ngeluh gitu. Toh semuanya yang kita lakuin, kita sendiri yang metik hasilnya kan..


Ya Allah Alhamdulillaaah, untuk segalanya yang Engkau berikan di dalam hidup ini :)

1 comment:

  1. ckckck... ternyata kamu itu lebih "aktivis" daripada aku... ! =)

    meski demikian, aku setuju banget tuh sama tulisanmu ini... apa yang kita dapet dr organisasi gak ada di kelas =)

    ReplyDelete

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.