Friday, February 26, 2010

Ilana Tan - Spring in London



Spring in London adalah novel keempat dari Ilana Tan. Tiga buku sebelumnya juga berjudul nama-nama musim, urut dari novel pertama yaitu Summer in Seoul, Autumn in Paris, dan Winter in Tokyo. Oke, cukup pembukaannya.

Wah wah, waktu denger novel ini udah keluar, aku langsung beli dooong.. Hyaha, ada bonus notesnya juga. Lumayaan lumayan.. :D

Ternyata bener dugaanku, yang jadi tokoh wanita utamanya Naomi Ishida, saudara kembarnya Keiko Ishida. Ya logis sih, soalnya satu-satunya cewe blasteran Indonesia yang belum diceritain sama Ilana Tan ya tinggal si Naomi.
Well, ini salah satu poin bagus buat Ilana Tan. Dia konsisten bikin cerita tentang cewe blasteran di empat novel-empat-musim-nya, dan selalu ada benang merah yang nyambungin antartokoh utama di empat novel itu. Gimana nggak "wow" ??

Bagusnya lagi, di novel keempat ini, bisa dikaitkan dengan novel Summer dan Winternya. Wah keren lah! Jadi ceritanya, tokoh utama pria di Spring itu temennya tokoh utama pria di Summer. Dan seperti yang udah aku tulis tadi, tokoh utama wanita di Spring itu saudara kembarnya tokoh utama wanita di Winter. :P


Komentarku tentang novel ini?

(I highly recommened people who are reading this, please read the novel first. This is just my impression and opinion about the Spring novel.)

Hm, novel ini bagus. Tapi kalo aku boleh berpendapat, aku masih lebih suka novel sebelum sebelumnya. Intinya, this Spring is not my fave, but I'm not gonna say it is bad, cause that would be a total lie. Ya jadi, bagus aja deh.
Well sebenernya aku agak kecewa baca novel ini. Aku nggak dapet klimaksnya, cuma karna itu aja sih.
Gaya bahasa Ilana oke, as always. Ilana Tan berhasil membawa pembacanya untuk ngikutin alur ceritanya, deskripsi situasinya bagus banget, apalagi dari satu bagian ke bagian lain, kita selalu dibuat penasaran. Ya ini gayanya Ilana Tan, dia bikin sebuah problem sejak di awal cerita. Detail detail problemnya makin banyak, dan akhirnya bikin kita penasaran "masalah apa sih yang disimpen si Naomi?????". Dan seperti biasa, problem itu baru terungkap "jedherrr" dipertengahan atau akhir cerita. Nah sayangnya, menurutku, "JEDHERR"-nya di Spring ini kurang mantap, jadi kurang berkesan..
Aku juga agak kecewa, karna waktu aku baca novel ini, aku membayangkan cerita Spring ini jadi kaya sinetron. Detail-detail adegannya, hm, rada seperti sinetron. Tapi jelas, kalo ini sinetron berarti Spring itu sinetron yang bagus.

Hmmm, tapi sepertinya emang pada umumnya novel Indonesia alur ceritanya yaa emang gitu, agak seperti sinetron. Tapi di novel-novel Ilana Tan yang sebelumnya, kesan "sinetron"ku nggak sebesar ini. Karna itulah, aku masih lebih suka buku-buku Ilana yang sebelumnya. I love Autumn in Paris most!

Tapi sampai detik ini, aku masih bisa bilang dengan yakin
"Ilana Tan is A-W-E-S-O-M-E!"

And to end this post, I guess I need to clearly state this:
"Ilana Tan keren banget lah! Gaya berceritanya keren, detail karakternya keren, trus background story di setiap novelnya selalu bagus dan lain daripada yang lain. Mudah mudahan dia bakal bikin novel lagi, meskipun udah nggak pake Four Seasons. Dan mudah-mudahan, Ilana Tan bakal membuka sedikit tentang dirinya. Sedikit aja, seenggaknya biar kita fansnya tau dia itu siapa. Bisa aja kan, Ilana Tan ternyata cowo? Keep up your good work, Ilana Tan! Your fans will wait for your next novels delightfully!"

No comments:

Post a Comment

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.