Thursday, September 09, 2010

Ilana Tan - Autumn in Paris

Well., di antara 4 novel empat musim Ilana Tan, aku paling suka novel keduanya. Yap, Autumn in Paris sukses melukiskan sebuah cerita musim gugur terkeren yang pernah aku baca. Ya meskipun novel ini udah lama terbit, tapi aku akan tetep nulis tentang ini. Readers, novel ini keren banget!



Autumn in Paris is the best Ilana Tan’s in my opinion. Ceritanya keren, nggak bertele-tele tapi pas dan ngena, best plot, and also the best from trivial things point of view like the cover and paper quality. Alright let’s see this thoroughly…

Tokoh utama disini adalah Tara Dupont. Gadis blasteran Indonesia-Perancis yang ekstrovert, sanguinis, yang digambarkan bisa berbahasa Perancis tanpa cela. Suatu hari dia dikenalkan dengan seorang arsitek Jepang bernama Tatsuya Fujisawa. Ya seperti gaya Ilana Tan, cerita akan berotasi di sekitar tokoh utama wanita dan pria. Cerita yang romantis dan manis dengan plot yang sangat tidak terduga. Ini novel percintaan pertama yang aku tau, yang bisa men-drive pembacanya dengan sedemikian hebat dan lebih dari itu, bisa mempengaruhi dan membawa perasaan pembaca. Bener-bener membawa pembaca terlibat di dalam cerita. Pokoknya baca aja sendiri haha, nggak akan nyesel.

Ilana Tan keren banget lah. Ini novel terbaiknya menurutku dan menurut banyak orang (liat aja pendapat orang-orang di internet tentang ini hehe). Aku nangis bener-bener nangis cukup lama baca ini, dan membekas banget rasanya di hati, sungguh Pembaca. *cieh apaan nih haha lol* Aku memang bisa jadi sentimentil kalo lagi baca novel, tapi kadang-kadang aja. Dan di antara yang kadang-kadang itu, di novel ini aku nangis paling lama dan paling sakit. Oh for God sake, I can not bear holding the tears, so it rolled down my cheek, fell uncontrollably. Ya, sesakit itu, setragis itu.



Kebanyakan novel percintaan yang tragis kesannya lebay dan nggak banget, tapi enggak dengan yang ini. Aku bener-bener nggak nyesel beli novel ini.

Saranku: sediakan waktu untuk baca ini, jangan mau diganggu sms, telpon, panggilan orang, atau mind-distraction lain. Hindari gangguan dan baca novel ini dengan santai supaya dapet feel-nya. Trust me Readers, nggak akan rugi. Justru Anda akan rugi menurutku kalo nggak dapet feel dan klimaksnya.

Hm, harus kuakui novel ini udah banyak spoilernya dimana-mana, dari siapa saja. Ya, mudah-mudahan Reader yang belum baca novel ini masih bisa dapet “sensasi”nya deh. Hehe.

Enough for now. Thank you very much and see ya!   

1 comment:

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.