Monday, January 10, 2011

long way ahead

Di awal minggu kedua masuk sekolah semester genap tahun ajaran ini, atmosfer sekolah berganti.

Buat kelas X yang baru setengah tahun di SMA, mereka makin jajag dan memantapkan langkah di tahun pertama mereka. Sudah lebih mengenal lingkungan dan beradaptasi tingkat lanjut *ngarang istilah haha

Buat kelas XI, seperti aku sekarang, kami secara umum paling santai dibanding adek-adek bau kencur itu *hahaha bahasa intimidatif anak kelas sebelas*. Kami yang aktif (baca: sok sibuk) di organisasi sedang memegang stir dan berada di masa kejayaan kami hahaha. Tekanan senior berkurang, perasaan jadi junior hampir lenyap, pokoknya bebas. Kami sibuk, sibuk bagi waktu, energi, dan pikiran untuk hal-hal yang kami sukai. Secara umum, tekanan kami tidak banyak. Kami sudah melalui masa penyesuaian, dan belum berada di ujung tanduk juga. Yaa "secara umum" lebih santai lah.. Kenapa "secara umum" ? karnaa, jadi anak kelas sebelas juga nggak gampang, aaah..

Karna aku jadi anak kelas sebelas yang banyak bergaul sama anak-anak organisasi dibanding sama cendekiawan sekolah, aku juga banyak main. Diperkuat dengan alibi: "Mumpung kelas sebelas mameeeen!" haha.
Well, iya mumpung kelas sebelas. Memangnya kenapa??

Kakak-kakak kami di kelas XII makin tampak hiruk-pikuk sibuknya persiapan ujian dan cari perguruan tinggi. Aku cuma melihat aja, melihat mondar-mandir mereka, muka setres mereka, ih itu aja udah capek deh, padahal cuma melihat lho ~ gimana kalo ngejalaninnya... Jelas banget, mereka lagi menghadapi beban konkret yang udah nggak bisa ditawar-tawar lagi, ditunda-tunda lagi. Ya, penentuan langkah masa depan.

Tapi tapi tapi, ternyata perasaan bebas merdekanya anak kelas sebelas yang aku rasain, errr, tiba-tiba "ngeglag" (sorry for the unclear word). Intinya aku tersentak, tertohok, dan terkejut. Lho ada apa tho??



Wali kelasku, yang ternyata diam-diam perhatian itu, menyadarkan kami semua warga kelas XI SCIENCE 4, bahwa masa-masa itu tidak lama lagi. Sungguh tidak lama lagi.

Bahwa nanti kalo nama kami berganti jadi XII SCIENCE 4, kami akan menghadapi banyaaaak hal. Harus mulai merencanakan mau masuk ke mana, lewat jalur apa, apa yang dibutuhkan, persyaratan apa, kualifikasi apa yang harus kami miliki, dsb dsb dsb termasuk ngebenerin rapot dan melengkapi dokumen-dokumen yang tertinggal mulai dari sekarang. Sekarang. Walaupun kelas XII itu masih sejengkal semester lagi, tapi ibu guru saya itu menghimbau, urus mulai dari sekarang, daripada kedagar-dagar belakangan. Karena berdasarkan pengalaman, urusan dokumen itu ribett, makan ati, makan waktu, dan memusingkan.

Lalu belakangan ini aku jadi memikirkan banyak hal. Sampe pusing sendiri nih~ arrrrhhh *watak melankolis  merajai jiwa saya, ceilaahh*

Dari dulu, sampe sekarang, tujuanku cuma satu, karna hanya itu yang aku mau.
Aku mau Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran
Kalo bisa lewat PMDK, oh Ya Allah Ya Allah, Alhamdulillah bangeeet, sampe mulut berbusa dan meledak nggak akan cukup untuk bersyukur
Atau lewat SIMAK UI, UMB, SNMPTN
Ya Allah, permudahlah....

Enak banget ya kayanya, aku merinding nih.
Tapi pasti nggak gampang. Iyalah, sesuatu yang enak mustahil didapat dengan enak. Pasti perlu perjuangan, a struggle that worth to be granted that big dream.

Ah, jangankan urusan universitas dst dst yang masih "jauh" tapi deket itu
Aku masih punya urusan-urusan lain di depan mataku, di samping leptop yang lagi aku pake nulis post ini, di rak bukuku, di tasku, di laciku, yang harus aku selesaikan juga.

Well, tapi bermimpi itu HARUS! Bermimpi dan berangan-angan itu diperlukan untuk merangkai harapan. Untuk merancang langkah dan menapaki jalan yang  sudah kita pilih menuju suatu titik di sana. Titik yang letaknya berbeda tergantung persepsi, tergantung mimpi tiap individu.

Okelah, there surely still so long long way ahead.
Apa yang kita lakukan sekarang, itu pula yang akan kita dapat kelak.
Semua balik lagi ke diri sendiri, mau jadi apa dan bagaimana.

Benar-benar kembali ke diri sendiri.

No comments:

Post a Comment

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.