Tuesday, January 11, 2011

My Oasis

Oke, aku pernah bilang aku mau bikin post tentang kamarku.
Hahahaaha I know this is very unimportant, narsis bangeeeet deh hahaha.
Tapi nggak ada salahnya, tho? Blog ini kan ruanganku juga, kamarku di dunia maya haha.
Nah, sekarang aku mau menunjukkan kamarku yang sesungguhnya di dunia nyata.




Itu kamarku!
Foto itu diambil Minggu, 2 Januari 2011 kemarin, setalah selesai aku bersihin dan beresin hehe. Jadi kesimpulannya, keadaan kamar seperti itu bisa dibilang keadaan terbersih dan tidak sepanjang waktu seberes itu :D


Isi kamarku standar kok. Kasur, rak buku, lemari, meja belajar, dan kursi. Ya, kan standar kan..
Tapi mungkin yang bikin agak beda itu bentuk kamarku. Langit-langitnya miring, keliatan kan? Ya memang kamarku mirip loteng, atepnya miring karna dibikin di lantai dua yang agak maksa hehehe.


Meskipun keliatannya agak maksa, tapi my dear father emang keren lah! First of all, yang bisa bikin rumahku bisa berlantai dua, menjadikan rumahku punya dua kamar tidur tambahan, 1 kamar mandi yang kata orang-orang unik banget, dan ruang keluarga yang cukup nyaman-- itu dari isi kepalanya Bapak. Yang bikin perabot kamarku, mulai dari tempat tidur itu Bapak bikin dengan tangannya sendiri jaman masih di Bandung. Rak buku, lemari, dan meja belajarku semuanya desain dan idenya Bapak. Waaaah I adore you, ottosan! :)


Kamarku itu oaseku. Di sinilah aku merangkai mimpi, merajut harapan, menghabiskan banyak waktu, merasa
nyaman, dan beristirahat. Dan yang paling penting, di sinilah aku bisa menjadi diriku sendiri, sepenuhnya.
Hihi, lebay, ya? Tapi emang gitu kok. Dan aku kira itu perasaan yang wajar dimiliki setiap orang yang mencintai kamar pribadinya masing-masing, hayoo ngaku deh hahaha.


Aku suka kamarku, dan ada 1 hal yang membuatku makin nyaman di malam hari menjelang tidur.
Apakah??


Aku punya 1 lampu tidur yang sederhana, but I treasure it sooo much.



la lumière
Lampu itu bertengger di meja belajarku. Well, what makes it so special for me?
Pertama, lampu itu sederhana, tapi dibuat dalam kebahagiaan. Waktu itu ada tugas membuat sesuatu dari barang bekas. Aku selalu pengen lampu tidur, maka aku minta potongan pralon bekas punya Bapak untuk bikin kap lampu itu. Akhirnya aku bikin lampu itu bareng Bapak. Mulai dari motong pralonnya, amplas luar, bikin pola sesukaku di pipa itu, termasuk pola tanda tanganku hahaha *narsis lagi nih*, dan bikin rangkaian tempat lampunya. Itu pertama kalinya aku bikin rangkaian listrik untuk nyalain lampu begitu, hihi. Jadi that lamp is so special because it was my father's and my own hand-made lamp :)


Alasan kedua, ketika lampu itu dinyalakan sebagai satu-satunya penerangan kamarku, entah kenapa cahayanya menentramkan. Membuat oaseku menjadi lebih menenangkan lagi. It conducts me into a deep sleep :)


Sepertinya akan saya cukupkan post malem ini. Huaaah, aku belum ngerjain kimiaa!
Okelah, back to work then. 


Thanks for reading, Dear Reader. Adios! :)

5 comments:

  1. saya tertarik sama lampunya...

    itu pralonnya tipis yak?? koq sampe bisa tembus cahaya gituu?

    ReplyDelete
  2. kak heraminerva: hehehe makasih yaaa.. itu pralon biasa kok, tapi dibolongin pake bor hehehe :D

    ReplyDelete
  3. sama2... =)

    saya jadi pingin beresin kamar juga jadinya... baru 2 minggu skolah aja udah berantakan banget kamar saya... ckckck

    ReplyDelete
  4. hahahahaha. kadang asik juga ya jadi cewek kamarnya rapi gitu, bandingkan dengan kamarku yang nomaden (kamarku di alnte atas. karena males ke atas mending tidur dibawah. wkwkwkkwkwkwkw)

    ReplyDelete
  5. hahaha, emang derita rumah di perumahan ya nadh, ga bisa diperluas sesuka hati...paling ditinggiin...

    tapi suer, aku suka bentuk kamarmu lho...itu kamar impianku, dilantai 2, kaya loteng, berlantai kayu, ada jendela keluar, kalo perlu ada balkonnya...jadi kalo hujan bisa menikmati suara hujan...

    nice to see ur room nadh

    ReplyDelete

comments are well-welcomed, Dear Readers. Please do write some, thank you.