Ujian sekolah tinggal 2 hari, hampir tanpa jeda langsung uprak, dan tinggal UN deh.
Ah well ~
Dear Reader, kalo aku baca lagi postinganku taun lalu, tentang ungkapan anak kelas XI melihat kakak-kakaknya kelas 12 dan berusaha membayangkan rasanya, seperti yang aku tulis di sini contohnya, yah ternyata sedikit banyak apa yang aku pikir 1 taun lalu beneran aku rasain sekarang hahaha, somehow I feel it is kinda funny, dunno why though
Bener-bener deh.
Masa-masa gini ujian akhir gini kadang-kadang membawaku flash back ke zaman kelas 9
Kayanya H-1 bulan tuh udah siap buat UN, LKS Detik-detik UN udah khatam, bener-bener tinggal nunggu UN doang. Ujian Sekolah SMP waktu itu bener-bener dijabanin dengan sepenuh hati, keniatan, dan keseriusan. Intinya, kami siap!
Nah coba dibandingin yah sama kondisiku sekarang.
H min 4 minggu menurutku aku belum siap-siap banget. Ohmygod, really it is!
Menghadapi ujian sekolah juga nggak berasa "Ujian Sekolah" gitu loh. Nggak berasa bahwa ini terakhir kalinya aku bakal belajar buat ujian some subjects like Bahasa Mandarin, PKn, Agama Islam dll mapel yang nggak di UN-kan. Bener-bener yang terakhir di SMA. Bahkan nilai-nilai itu bakal tertera di ijazah kan?
Tapi biasa aja gitu rasanya.
Oh no, don't get me wrong.
Aku merasa ini aneh, lalu aku tanya ke temen-temen satu sekolahku. Hasilnya, mereka juga merasakan hal yang sama! Mungkin ini efek ulangan-tryout-ujian yang datang silih berganti, saking seringnya sampe nggak berasa beda.
Persiapan matang buat ujian-ujian juga belum. Rasanya belum mantep.
Tapi parahnya, ya nggak belajar juga.
Belajar kadang muakk rasanya. Mau main, ah rasanya salah juga.
Nahloh trus maunya apa?
Aku tau apa yang aku mau. Aku pribadi merasa aku tau apa yang harus aku lakuin, tapi aku nggak bergerak untuk melakukan itu. Feeling so hypocrite, damn it is right.
Apakah itu berarti aku nggak serius mengejar goals-ku? Ah I don't want to admit that, but I guess it is partly right :(
Aku dikalahkan rasa lelahku yang sebenernya nggak seberapa
Kadang aku memilih mengalah pada moodku, bukannya mengatur mood itu supaya berkolaborasi baik untuk mencapai tujuanku.
I do feel it is a shame to waste my time and energy ineffectively whereas I know I shouldn't.
God, I feel weak. I really am nothing.
Okeh ini curhatan nggak penting. Tapi aku rasa ini yang namanya proses, dan aku pengen bagian proses ini terekam di memoriku. Nggak ada proses yang gampang untuk sesuatu yang bagus kan?
Memang the greatest enemy in the whole universe is our own self.
Every battle, come to think of it, it must have included you as one of your own enemies.
Seringkali, perjuangan yang kita lakukan adalah berjuang menghadapi diri sendiri.
Melawan rasa malas yang membunuhmu perlahan-lahan, melawan rasa ingin menunda yang membuatmu masuk ke dalam jurang yang lebih dalam, melawan gelisah-cemas-dan khawatir yang merusakmu tanpa kau sadari, bahkan melawan rasa sombong yang membuatmu merasa cukup lalu berhenti berusaha.
Ini bener-bener sebuah proses.
I guess it comes back to every each of us, whether we will push it hard till the end or let our enemy taken us down before reaching our destination.
There is a saying,
Anything that doesn't kill you makes you stronger.So be strong and go for your dreams!
i feel the same, nadh... lebih serius pas SMP daripada SMA ini, huhu...
ReplyDeleteayo banyak-banyakin minta sama Yang Maha Kuat, biar kita bisa mengalahkan 'the greatest enemy'
:)
Hai Hayyu!
DeleteYap bener banget, hanya pada-Nya yang mengusai hari esok kita bisa bergantung ya. Semangat yah buat kita! :)